Kamis, 06 Desember 2012

Komunikasi dalam Organisasi

Definisi Komunikasi

        Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
        Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):

1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.


Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi

Beberapa alasan pentingnya Komunikasi:
a.    Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
b.    Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c.    Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d.    Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
e.    Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f.    Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.




Bentuk/Pola Komunikasi Organisasi

1.Saluran Komunikasi Formal (Purwanto,2006)
     Dalam struktur organisasi garis,fungsional,maupun matriks,akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya.Pola komunikasi ini dapat berbentuk :
a.Komunikasi dari atas ke bawah
      Transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan merupakan komunikasi atas ke bawah. Manajer yang menggunakan jalur komunikasi atas ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi,mengarahkan,mengkoordinasikan,memotivasi,memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.

b.Komunikasi dari bawah ke atas
     Dalaam struktur organisasi,komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah(karyawan) menuju atas(manajer). Pesan yang awalnya berasal dari karyawan selanjutnya disampaikan pada bagian yang lebih tinggi yaitu bagian pabrik,lalu ke manajer produksi dan akhirnya ke manajer umum.

c.Komunikasi horizontal
      Sering juga disebut dengan komunikasi lateral yaitu komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi ini adalah untuk melakukan persuasi,mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.

d.Komuikasi diagonal
      Komunikasi ini melibatkan komunikasi antara dua tingkat level yang berbeda. Keuntungan komunikasi ini adalah penyebaran informasi yang lebih cepat dibandingkan komunikasi tradisional. dan memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi.


2.Saluran Komunikasi Informal
    Dalam jaringan komunikasi informal,orang-orang yang ada dalam suatu organisasi,tanpa memedulikan jenjang hierarki,pangkat dan kedudukan/jabatan, dapt bekomunikasi secara luas. Banyak orang yang lebih percaya desas-desus atau rumor yang didapat dari komunikasi informal sebagai sumber informasi dalam suatu organisasi. Oleh karena itu adanya jaringan informal dalam organisasi tidak dapat dieelakkan. Jaringan ini dapat pula digunakan oleh manajer untuk memonitor karyawan dalam melakukan tugasnya.


Daftar Pustaka
1.Purwanto,Djoko(2006).Komunikasi Bisnis edisi 3.Jakarta:Erlangga
2.http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi
3.http://kumpulan-makalahkita.blogspot.com/2012/04/pentingnya-komunikasi-dalam-organisasi.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar