Selasa, 27 Maret 2012

Makna dan Hakekat Keindahan

Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa sedang bagi yang melihatnya (Leo Tolstoy, pujangga Rusia), keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa senang (Humo, pujangga Inggris), dan keindahan adalah sesuatu yang paling banyak mendatangkan rasa senang (Hemsterhuis, pujangga Belanda)

Keindahan adalah susunan yang teratur dari bagian yang erat antara satu dengan lainnya (Baumgarten, pujangga Jerman), keindahan adalah sesuatu yang memiliki proporsi yang harmonis (Shaftesbury, pujangga Jerman), Keindahan adalah keserasian obyek dengan tujuannya (Emmanuel Kant).

Keindahan atau keserasian diwujudkan dalam bentuk ukuran, perpaduan, pertentangan atau keseimbangan. Ukuran segi panjang yang indah adalah 3 berbanding 5, perpaduan kulit yang gelap dengan baju yang berwarna lembut adalah serasi, pertentangan tinggi rendah atau keras lembutnya suara musik adalah indah dan keseimbangan yang tercipta dari seorang yang bertubuh tinggi mengenakan baju bergaris horisontal atau orang yang pendek mengenakan baju bergaris vertikal adalah serasi.

Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, atau elok. Indah sama dengan “beauty” (bahasa Inggris), “Beau” (bahasa Perancis) atau “Bello” (bahasa Italia). Keindahan dapat diartikan secara artistik, terbatas, dan luas.

Keindahan dalam arti artistik bersifat subyektif, artinya keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan artistik ditentukan oleh unsur dinamis berupa kesan yang berubah akibat dunia yang selalu berubah-ubah.Unsur dinamis menyebabkan keindahan artistik juga dinamis, artinya kendahan dinilai sesuai dengan tempat dan jamannya. Dengan demikian, keindahan dalam arti artistik merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati yang selalu berubah kesannya sesuai tempat dan jamannya.

Keindahan dalam arti artistik disebut juga dengan keindahan seni yang merupakan pengutaraan isi jiwa atau perasaan sang penciptanya. Isi jiwa manusia dapat berbentuk rasa indah, rasa lucu (kosmis), rasa sedih (tragis) rasa gaib (magic) dan sebagainya. Hasil karya seni mencerminkan isi jiwa sang penciptanya dan mengungkapkan keindahan dalam arti artistik (seni).

Menurut Profesor Bruyne, seni adalah perpaduan perasaan dan pengetahuan yang disebut intuisi atau perasaan yang matang yang lahir dengan sendirinya dan diwujudkan dalam bentuk karya seni nyata. Puisi “Aku” karangan Chairil Anwar yang merupakan karya seni puisi baru dan sebagai bentuk protes terhadap karya seni yang berlaku pada masa itu. Lukisan “Monalisa” karya Leonardo da Vinci membawa pesan bahwa wanita cantik akan selalu menarik dan menggambarkan keagungan Tuhan yang menganugerahkan kecantikan pada seorang wanita.

Keindahan dalam arti seni berbeda dengan keindahan dalam arti terbatas yang bersifat obyektif dan dipengaruhi unsur statis. Unsur statis merupakan ciri estetis yang melekat pada bentuk dan warna suatu benda sehingga relatif tetap dari masa ke masa dan di semua tempat.

Ciri estetis pada keindahan dalam arti terbatas diperoleh dari kebiasaan manusia dalam berpikir, merasa dan akhirnya mengambil sikap. Bentuk sikap yang muncul, misalnya senang-benci, puas-kecewa, dan sebagainya. Sikap-sikap tersebut dipengaruhi oleh kepekaan seseorang dalam melihat bentuk dan warna yang menimbulkan rasa senang. Inilah yang dimaksud keindadahan dalam arti terbatas.Dalam arti luas, keindahan adalah segala yang baik seperti keindahan alam atau keindahan moral. Sikap yang halus, lembut, sopan atau beradab merupakan keindahan moral. Keindahan juga diartikan sebagai segala yang wajar, artinya lukisan wanita yang lebih cantik dari wajah aslinya tidaklah indah, karena lukisan tersebut kurang wajar.Keindahan moral, seperti sikap yang halus, lembut, sopan, atau beradab dapat ditunjukkan oleh anggota badan, cara berbahasa serta perpaduan pikiran perasaan dan kemauan.Sikap yang halus dapat ditunjukkan oleh anggota badan seperti kaki, tangan, kepala, bahu, bibir, mulut, mata, atau muka. Kaki melipat atau mengangkang menunjukan sifat tidak halus. Demikian pula dengan cara meraba atau menjabat tangan, kepala yang menunduk atau mengangguk, bahu yang terbuka atau mengangkat, bibir yang dimencongkan atau dimonyongkan, mulut yang mengatup atau menganga, mata yang melirik atau terbelalak, muka yang berseri ditengah musibah atau berkerut di saat orang sedang senang dan sebagainya menunjukan sifat-sifat yang tidak halus, tidak sopan atau tidak beradab.

Untuk menampilkan sikap yang halus seseorang dapat menunjukkannya dengan cara berbahasa, yakni dengan pilihan kata yang sopan dan tidak kotor, susunan kalimat yang tidak kacau, rangkaian kalimat yang teratur, nada suara yang sesuai keadaan untuk tinggi maupun rendahnya, serta irama suara yang sesuai, keras atau lembutnya.
 
Sikap halus juga dapat ditunjukkan oleh perpaduan pikiran perasaan dan kemauan atau perpaduan cipta, rasa dan karsa. Perpaduan tersebut dinamakan Trias dinamika yang mempengaruhi sikap seseorang. Pikiran yang kusut menyebabkan seseorang terlihat murung, perasaan yang riang menyebabkan seseorang terlihat lincah dan adanya kemauan menyebabkan seseorang melakukan sesuatu.

 source : http://filsafatmulyo.wordpress.com/2010/05/10/makna-dan-hakekat-keindahan/

Minggu, 18 Maret 2012

Kasih Ayah pun Tak Terhingga Sepanjang Masa

Saya ingin bercerita tentang sebuah keluarga yang terus mencintai anaknya dalam penderitaannya. Mungkin kalian pernah mendengar tokoh ini, atau sudah pernah melihat videonya, tidak apa, tapi mungkin ada yang belum pernah mendengar, siapa tahu apa yang saya bagi ini berguna.
Semua penderitaan itu bermula ketika anak laki-laki mereka lahir dengan cacat bawaan. Cacat ini bukan pada fisik luarnya, tetapi pada bagian dalam tubuhnya. Otaknya tidak memperoleh suplai oksigen dengan baik. Tentu saja ini sangat berpengaruh buruk. Secara sederhana, Rick, anak laki-laki mereka ini tidak akan bisa hidup normal.

  Kalau selama ini kita sering mendengar lagu "kasih ibu kepada beta,tak terhingga sepanjang masa,...." tetapi kasih ayah pun tak terhingga layaknya ibu. Contoh nyatanya adalah dari kisah perjuangan seorang ayah asal Amerika bernama Dicky Hoyt. Berikut ceritanya yang dikutip dari pempeknyonya.com :

Kesulitan adalah jalan untuk menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Penderitaan adalah jalan untuk menunjukkan cinta yang sesungguhnya. Ungkapan itu semakin lama semakin bisa saya pahami. Terlebih saat membaca dan melihat kisah keluarga dari Boston, Amerika Serikat ini.
Memang ada orang yang mengeluh karena kesulitan. Ada banyak juga yang tampil sebagai pribadi yang keras dan pemarah karena beban derita yang besar. Saya sendiri kerap tergoda untuk lebih mudah marah dan gampang membenci saat banyak masalah datang. Namun pengenalan saya akan seorang bapak ini mulai membuka mata saya, bahwa penderitaan adalah sungguh jalan untuk menunjukkan cinta.
Suami istri itu tidak menyerah begitu saja meski mendapati anaknya tidak akan bisa berjalan dan bicara. Mereka mencari jalan agar anaknya bisa belajar, bisa tumbuh, meski memiliki begitu banyak kekurangan. Saat Rick berusia 10 tahun orangtuanya memberi sebuah computer sederhana yang bisa sangat membantu Rick. Tentu saja tahun tersebut, 1972, tekhnologi belum sangat maju seperti sekarang. Toh kehadiran computer itu sangat menolong. Pelan-pelan Rick diajari mengeja huruf demi huruf. Kata pertama yang membahagiakan mereka adalah ketika Rick bisa menggerakkan mouse computer untuk mengeja kata sapaan, “hi Mom” dan “hi Dad”.
Pelan-pelan Rick dikenalkan dengan berbagai aktivitas anak-anak pada umumnya, meski ia menjalani dengan duduk di kursi roda. Ia diajari berenang, bermain hoki, dll. Akhirnya tahun 1975, ketika ia berusia 13 tahun, Rick di masukkan ke sekolah normal. Di sana ia belajar dan bisa mengikuti dengan baik, tentu dengan bantuan berbagai alat. Tidak hanya sampai di situ, Rick mampu menyandang gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Khusus tahun 1993.

Seperti anak-anak dan pemuda pada umumnya, Rick sangat menyukai olah raga. Ia mengikuti beritanya dan sangat ingin terlibat di dalamnya. Di sinilah kebesaran cinta sang ayah sungguh diuji. Suatu saat di musim semi tahun 1977, Rick mengatakan ingin ikut dalam lomba lari 5 mil yang ada di kota mereka. Ayahnya menyetujui. Tentu saja, Rick tidak mampu berlari sendiri. Orangtuanya membuatkan kursi roda khusus yang bisa didorong sambil berlari. Ayahnyalah yang berlari sambil mendorong kursi roda anaknya.
Setelah ikut lomba tersebut, Rick seperti keranjingan untuk ikut lomba yang lain. Sang ayah selalu mengiyakan. Ia tidak pernah menolak keinginan anaknya. Suatu malam, Rick berkata pada ayahnya, “Dad, ketika aku ikut berlari, aku merasa bahwa aku bukan orang cacat.” Tentu saja ini sangat mengharukan bagi sang ayah.
Berbagai lomba telah mereka ikuti. Puncaknya ketika mereka terlibat dalam lomba iron-man. Lomba ini meliputi lari, bersepeda dan berenang di laut. Hal itu terjadi pada tahun 1992. Sekali lagi, sang ayah mengiyakan tanpa mengeluh akan permintaan anaknya tersebut. Saat itu usia Rick sudah 30 tahun dan ayahnya sudah 52 tahun. Setelah itu mereka masih mengikuti beberapa lomba yang lain lagi. Bapak anak ini menjadi sebuah team yang solid. Sang anak terus berusaha memberi semangat pada ayahnya dengan merentangan tangan dan menunjukkan raut muka gembira. Mereka telah menjadi satu. Mereka tidak mungkin berlomba secara terpisah. Sang ayah adalah tubuh dan anaknya adalah hati yang membakar semangat untuk terus berlari.
Mereka masih memiliki rencana akan mengikuti lomba marathon di Boston, yang merupakan lomba favoritenya Rick pada tahun 2011. Waktu itu terjadi, usia sang ayah sudah 70 tahun. Kita tidak tahu apakah mereka masih bisa melakukan atau tidak. Namun yang pasti, ayah yang perkasa ini telah menunjukkan cinta yang sangat besar pada anaknya. Ia tidak pernah mengeluh, karena penderitaan anaknya adalah jalan baginya untuk menunjukkan cintanya.
Suatu saat Rick pernah ditanya, ‘jika bisa memberi sesuatu pada ayahmu, apakah yang ingin kamu berikan?’ Rick menjawab, ‘kalau mungkin, suatu saat ayah duduk di kursi ini dan aku yang mendorongnya.’



 Cerita diatas layak untuk menjadi inspirasi dan renungan bagi kita yang selama ini kurang menghormati perjuangan orang tua terutama ayah kita. Walau mungkin kebanyakan dari kita tidak punya banyak waktu bersama ayah dibanding ibu kita karena ayah kita sibuk bekerja tetapi jangan pernah lupakan betapa besar pengorbanan yang diberikan ayah dan juga ibu kita. Semoga srtikel ini bermanfaat bagi saya dan juga anda.

Minggu, 11 Maret 2012

Kesusastraan dan Hubungannya dengan Kebudayaan

Menurut wikipedia,kesusastraan berasal dari kata 'sastra' yang dalam Bahasa Sansekerta berarti "teks yang mengandung instruksi". Jadi kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Berikut adalah beberapa macam sastra :

berdasarkan bentuk :
  1. Prosa,bentuk sastra yang tidak terikat pada aturan dan menggunakan bahasa yang bebas.
  2. Puisi,bentuk sastra yang menggunakan bahasa yang singkat,padat dan indah.
  3. Prosa liris,bentuk sastra yang menggunakan bahasa bebas seperti prosa tetapi ditampilkan dalam bentuk menyerupai puisi.
  4.  Drama,bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan menggunakan dialog atau monolog.
berdasarkan isi :
  1. Epik, karangan yang melukiskan sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan pikiran dan perasaan pribadi pengarang.
  2. Lirik, karangan yang berisi curahan perasaan pengarang secara subyektif.
  3. Didaktif, karya sastra yang isinya mendidik penikmat/pembaca tentang masalah moral, tatakrama, masalah agama, dll.
  4. Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan sesuatu kejadian(baik atau buruk) denan pelukisan yang berlebih-lebihan. 
 Dalam kehidupan sehari-hari sastra banyak digunakan untuk mengungkapkan pengalaman dan emosi yang dialami seseorang. Adapula peranan sastra adalah menyampaikan maksud tertentu agar orang lain memiliki pendapat yang sama dengan pembuat karya sastra tersebut.

Sastra sangat berhubungan dengan kebudayaan,karena disetiap negara memiliki sastra yang berbeda,baik secara tulisan,bahasa,arti/makna dan lainnya. Misalnya dalam sastra Arab,penulisan biasanya diawali dari sebelah kanan ke sebelah kiri, sedangkan dalam sastra Indonesia penulisan dimulai dari kiri ke kanan.

Setiap negara memiliki ciri khas dalam kesusastraan mereka karena setiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda dari negara lain, walaupun terkadang ada kemiripan dalam kesusastraan negara - negara tersebut.

credit :  http://sastrasastra.wordpress.com/2009/06/25/macam-macam-sastra/

Senin, 05 Maret 2012

Kepribadian Bangsa Timur dan Bagan Psikososiogram Manusia

 Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan masyarakatnya lebih agamis.
Ini sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat (sumber: warta warga UG)





Bagan Psikososiogram Manusia
  
Nomor 0 : lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
Nomor 1 : lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal.
Nomor 2 : lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 3 : lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan.
Nomor 4 : kesadaran yang dinyatakan. manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 5 : kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 6 : Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 7 : daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.  




Sumber bagan : http://fhacassieopeia-changminizer.blogspot.com/2010/10/manusia-dan-kebudayaan.html   & arikaka.com 
Sumber lain : Warta Warga UG

Minggu, 04 Maret 2012

7 Unsur Kebudayaan Universal

  Di dunia ini tersebar berbagai negara dengan beragam budaya yang tentunya berbeda antara negara yang satu dengan lainnya. Tapi dari banyaknya perbedaan budaya tersebut terdapat berbagai unsur kebudayaan yang bersifat universal.
 Banyak pendapat yang ada mengenai unsur kebudayaan universal,namun pendapat C.Kluckhohn yang sering dijadikan referensi karena mencakup inti sari dari pendapat-pendapat lain. Dalam karyanya yang berjudul Universals Categories of Culture ,unsur kebudayaan universal dibagi menjadi 7 yaitu :
  1. Sistem kepercayaan (religi)
  2. Sistem pengetahuan
  3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
  4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi
  5. Sistem kemasyarakatan
  6. Bahasa
  7. Kesenian
 Menurut Koentjaraningrat unsur-unsur diatas diurutkan berdasarkan tingkat kesulitan untuk mengalami perubahan. Artinya sistem religi adalah unsur budaya yang paling sulit berubah dan kesenian yang paling mudah berubah.

Menurut saya pribadi kesenian memang wajar untuk cepat berubah,karena adanya pengaruh dari arus mayoritas atau faktor lain.Contohnya di Indonesia,sekarang Indonesia dilanda 'demam Korea',mulai dari drama korea,fashion ala korea,sampai boys/girlsband pun banyak yang berkiblat pada boys/girlsband asal negeri ginseng tersebut.
 Dari hal seperti itu kita bisa tahu bahwa kebudayaan bisa berubah. Tapi selama setiap negara atau setiap individu tetap mengutamakan kebudayaan sendiri,tentu kebudayaan tersebut tidak akan mudah berubah.
  


credits : http://www.anneahira.com/7-unsur-kebudayaan-universal.htm