Minggu, 13 Oktober 2013

Tips dan Trik Mempelajari Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar


  Sebagai warga negara Indonesia menguasai bahasa Indonesia adalah keharusan. Dan sangatlah penting menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena zaman sekarang ini bahasa Indonesia yang baik dan benar sepertinya sudah jarang ditemui. Lebih banyak orang yang menggunakan bahasa 'gaul' atau bahasa yang sederhana. 
  Sebenarnya bahasa yang sederhana sudah cukup digunakan jika sesuai dengan situasi saat pembicaraan. Misalnya saat terburu-buru untuk berangkat kerja bisa memanggil tukang ojek dengan "Pak,ojek". Selama orang yang diajak bicara mengerti maksud perkataan maka bahasa sederhana baik digunakan. Namun tidak setiap kondisi dan situasi dapat diberlakukan bahasa sederhana.Berikut adalah tips dan trik yang mungkin sedikit membantu untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
  Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai situasi. Dan di bawah ini adalah bentuk penggunaan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan derajat keformalannya yang bersumber dari blog ivanlanin.wordpress.com :

  1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
  2. Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
  3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
  4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
  5. Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.

  Selanjutnya adalah penggunaan bahasa yang benar yang tentunya harus sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia baik tertulis maupun lisan. Berikut adalah aturan-aturannya yang bersumber dari blog yang sama :
  1. Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
  2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
  3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
  4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
  5. Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.

  Jadi menurut saya mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar sangatlah penting terlebih apabila lawan bicara adalah orang yang lebih tua atau orang yang dihormati. Dan tentunya yang tak kalah penting adalah penggunaan bahasa Indonesia sesuai dengan situasi dan kondisi. Saya harapkan dengan sedikit tips dan trik ini kita semua dapat menggunakan bahasa Indonesia yang lebih baik dan benar.


Sumber : http://ivanlanin.wordpress.com/2010/03/15/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-benar/







Tidak ada komentar:

Posting Komentar