Jeans dan denim adalah contoh dari produk fashion yang banyak digunakan di dunia. Terutama bagi warga Indonesia kedua produk tersebut sering sekali dipakai untuk melakukan berbagai aktifitas. Tetapi banyak diantara para pengguna yang masih belum bisa membedakan jeans dan denim. Saya pun dulunya menyangka bahwa denim adalah nama celana jeans. Ternyata itu salah,karena jeans dan denim adalah dua hal yang berbeda. Apakah perbedaannya ?
Perbedaan
Jeans dan Denim serta sejarahnya
Jeans dan denim memiliki beberapa perbedaan seperti
pengertian dan sejarahnya. Denim merupakan suatu bahan yang berasal dari sebuah kota di
Prancis, bernama Nimes. Awalnya bahan ini disebut Serge de Nimes, lalu kemudian
dipersingkat menjadi denim (de Nims). Denim merupakan material kain yang kokoh
terbuat dari katun twill. Teksturnya mirip karpet namun lebih tipis dan halus.
Pertama kali diciptakan, denim hanya memiliki satu warna yaitu indigo. Tapi
seiring berkembangnya zaman, dibuatlah warna-warna lain seperti hitam, abu-abu,
putih khaki, dan warna-warna terang di antaranya pink, hijau dan biru terang.
Sedangkan jeans adalah sebutan khusus bagi celana berbahan
denim. Jeans dipopulerkan oleh Levi Strauss yaitu pada tahun 1880. Yang berarti
8 tahun setelah jeans masuk ke Amerika Serikat (AS) tahun 1872. Sebagai jenis
tekstil, jeans pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Kain celana
ini biasa dipakai oleh angkatan laut. Orang Prancis menyebut celana ini dengan
sebutan “bleu de Génes“, yang berarti biru Genoa.
Meski tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas. Hingga akhirnya, sampai di California semua barangnya habis terjual, kecuali sebuah tenda yang terbuat dari kain kanvas. Kain kanvas ini dipotongnya dan dibuatnya menjadi beberapa celana yang dijual pada para pekerja tambang emas.
Meski tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas. Hingga akhirnya, sampai di California semua barangnya habis terjual, kecuali sebuah tenda yang terbuat dari kain kanvas. Kain kanvas ini dipotongnya dan dibuatnya menjadi beberapa celana yang dijual pada para pekerja tambang emas.
Dan ternyata para pekerja menyukainya karena celana buatan
Strauss tahan lama dan tak mudah koyak. Merasa mendapat peluang, Strauss
menyempurnakan “temuannya” dengan memesan bahan dari Genoa yang disebut
“Genes”, yang oleh Strauss diubah menjadi “Blue Jeans”. Di sinilah para
penambang tambah menyukai celana buatan Strauss dan “menobatkan” celana itu
sebagai celana resmi para penambang.
Para penambang emas itu menyebut celana Strauss dengan sebutan “those pants of Levi`s” atau “Celana Si Levi”. Sebutan inilah yang mengawali merek dagang pertama celana jeans pertama di dunia. Naluri bisnis Strauss yang tajam membuatnya mengajak pengusaha sukses Jakob Davis untuk bekerja sama, dan pada tahun 1880 kerja sama itu melahirkan pabrik celana jeans pertama.
Dan produk desain mereka yang pertama adalah “Levi’s 501“. Dengan alasan dikhususkan bagi para penambang emas, Celana ini memiliki 5 saku, 2 di belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah kanan. Tentu saku ini bukan untuk bergaya-ria. Tetapi saku imut-imut ini dirancang untuk menyimpan butiran - butiran emas yang berukuran kecil.
Para penambang emas itu menyebut celana Strauss dengan sebutan “those pants of Levi`s” atau “Celana Si Levi”. Sebutan inilah yang mengawali merek dagang pertama celana jeans pertama di dunia. Naluri bisnis Strauss yang tajam membuatnya mengajak pengusaha sukses Jakob Davis untuk bekerja sama, dan pada tahun 1880 kerja sama itu melahirkan pabrik celana jeans pertama.
Dan produk desain mereka yang pertama adalah “Levi’s 501“. Dengan alasan dikhususkan bagi para penambang emas, Celana ini memiliki 5 saku, 2 di belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah kanan. Tentu saku ini bukan untuk bergaya-ria. Tetapi saku imut-imut ini dirancang untuk menyimpan butiran - butiran emas yang berukuran kecil.
Perkembangan
Jeans
Meski kini jeans diproduksi dalam berbagai merek dan bukan
hanya untuk para penambang, tetapi saku imut-imut itu masih tetap ada. Tentu
saja sekarang fungsinya sekarang tidak lagi digunakan sebagai tempat menyimpan
butiran emas, tapi untuk menyimpan recehan atau kertas–kertas kecil. Jeans
tetap berkembang,bahkan di tahun 1970-an, jins sempat menjadi salah situ simbol
pemberontakan terhadap kemapanan. Mungkin saja jeans akan menjadi produk
fashion yang tidak akan hilang meski zaman atau trend berganti.
source : wolipop.detik.com,koran-sindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar